Di era digital saat ini, semakin banyak orang yang mendapatkan penghasilan dari pekerjaan berbasis online, salah satunya adalah microstocker. Sebagai seorang microstocker, penghasilan didapatkan dari penjualan aset digital seperti foto, ilustrasi, dan vektor di berbagai platform microstock. Namun, karena sifat pekerjaannya yang fleksibel dan tidak terikat dengan perusahaan, banyak microstocker yang bertanya-tanya: apakah mereka bisa mengajukan pinjaman di bank seperti karyawan pada umumnya?
Jawabannya, bisa, tetapi ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Bank umumnya lebih menyukai peminjam dengan penghasilan tetap dan dapat dibuktikan dengan slip gaji. Namun, bukan berarti seorang microstocker tidak bisa mendapatkan pinjaman. Dengan strategi yang tepat, peluang untuk disetujui tetap terbuka.
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bank lebih mudah menerima pengajuan pinjaman bagi seorang microstocker:
- Sebisa mungkin semua pembayaran dari microstock masuk ke satu rekening agar terlihat riwayat transaksi yang stabil.
- Bisa dengan mencatat pendapatan dari microstock secara rutin dan menunjukkan tren penghasilan dalam beberapa bulan atau tahun terakhir.
Memiliki NPWP dan Lapor Pajak
- Jika sudah memiliki NPWP dan rutin lapor pajak, ini bisa jadi bukti bahwa penghasilan sebagai microstocker stabil.
- Jika penghasilan belum cukup kuat untuk kredit tanpa agunan (KTA), pinjaman dengan jaminan seperti sertifikat rumah atau kendaraan bisa jadi opsi.
Mengajukan Kredit di Bank yang Mendukung Freelancer
- Beberapa bank atau lembaga keuangan mulai menerima pekerja lepas dengan persyaratan tertentu, misalnya menggunakan kontrak kerja atau bukti pembayaran dari platform microstock.
Meskipun ada tantangan dalam mengajukan pinjaman sebagai seorang microstocker, bukan berarti mustahil untuk mendapatkan persetujuan dari bank. Dengan persiapan yang matang, seperti memiliki riwayat keuangan yang jelas, laporan pajak yang tertib, serta mempertimbangkan opsi pinjaman yang sesuai, peluang untuk mendapatkan pinjaman tetap terbuka lebar.
Seiring berkembangnya ekonomi digital, semakin banyak lembaga keuangan yang mulai memahami pola penghasilan para freelancer dan pekerja kreatif, termasuk microstocker. Oleh karena itu, terus tingkatkan profesionalisme dalam mengelola keuangan agar bisa lebih mudah dalam berbagai keperluan finansial, termasuk mengajukan pinjaman di masa depan.
Jika dikelola dengan baik, pendapatan dari microstock bisa menjadi sumber keuangan yang kuat dan stabil. Maka, pastikan untuk selalu mencatat pemasukan, mengatur pengeluaran dengan bijak, dan memanfaatkan peluang finansial yang tersedia untuk mendukung pertumbuhan bisnis sebagai microstocker.